Jos889 News - Pentingnya konsumsi daging yang sesuai dengan syariat Islam tidak bisa dianggap remeh, terutama dalam konteks pemotongan hewan. Belakangan ini, muncul kekhawatiran mengenai praktik penyembelihan daging di RPH Pegirian, milik BUMD Surabaya. Daging yang tidak disembelih sesuai dengan ketentuan syariat dapat menyebabkan makanan tersebut menjadi haram bagi umat Islam, yang tentu saja menimbulkan masalah bagi konsumen yang mengutamakan kehalalan dalam pola makan mereka.

Kurangnya pengawasan dan kontrol dari pemerintah dalam praktik penyembelihan hewan menjadi faktor utama di balik permasalahan ini. Tanpa adanya regulasi yang ketat, ada kemungkinan bahwa prosedur penyembelihan yang benar—seperti penyebutan nama Allah saat menyembelih, serta memastikan hewan dalam keadaan sehat—tidak diikuti dengan baik. Hal ini mengarah pada potensi pelanggaran yang dapat merugikan umat Islam, yang ingin memastikan bahwa daging yang mereka konsumsi adalah halal.

Situasi ini mendorong kebutuhan akan kesadaran lebih dalam masyarakat tentang pentingnya memilih sumber daging yang terjamin kehalalannya. Umat Islam diharapkan lebih cermat dalam memeriksa asal-usul daging yang mereka beli dan mengkonsumsi. Selain itu, pemantauan dari pihak berwenang dan organisasi keagamaan juga menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa semua praktik penyembelihan mematuhi syariat Islam.

Dengan memperkuat regulasi dan pengawasan, diharapkan kasus serupa dapat diminimalisir, sehingga konsumen tidak perlu khawatir tentang kehalalan daging yang mereka konsumsi. Kesadaran akan hal ini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga perlu didukung oleh sistem yang lebih baik dari pihak pemerintah dan lembaga terkait. Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam untuk proaktif mencari informasi dan memastikan bahwa setiap makanan yang mereka konsumsi sejalan dengan keyakinan dan ajaran agama mereka.