<blockquote class="twitter-tweet" data-media-max-width="350"><p lang="in" dir="ltr"><a href="https://twitter.com/hashtag/akurangkumin?src=hash&ref_src=twsrc%5Etfw">#akurangkumin</a> PLEASE BANTU RT <br><br>Lansia Pemilik Kos di Surabaya Diduga Ditipu, 2 Rumahnya Diambil Alih Anak Kos<br><br>- a thread- <a href="https://t.co/FIHYFMYrmz">pic.twitter.com/FIHYFMYrmz</a></p>— cing (@cingreborn) <a href="https://twitter.com/cingreborn/status/1836002780194169034?ref_src=twsrc%5Etfw">September 17, 2024</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
Jos889 News - Nasib nahas menimpa pasangan lansia Maria Lucia Setyowati dan suaminya Muin. Dua rumah yang telah mereka bangun dengan susah payah kini berpindah tangan ke orang lain akibat dugaan penipuan yang dilakukan oleh anak kosnya sendiri, Tri Ratna Dewi.
Pasangan suami istri yang tinggal di [alamat] ini mengaku telah mempercayai Dewi sejak awal. Dewi yang berasal dari Pare, Kediri, menyewa kamar kos di rumah mereka dan lama-kelamaan menjadi seperti keluarga.
"Saya tidak menyangka orang yang saya percaya selama ini tega melakukan hal seperti ini," ujar Maria dengan nada sedih.
Awalnya, hubungan antara Maria dan Dewi berjalan baik. Dewi bahkan menawarkan diri untuk membantu mengurus berbagai keperluan rumah tangga. Namun, di balik kebaikannya, ternyata Dewi memiliki rencana jahat.
Dewi meminta izin kepada Maria untuk menggunakan data pribadinya untuk membuka rekening bank. Alasannya, Dewi ingin menitipkan uang hasil usahanya untuk dikelola oleh Maria. Tanpa curiga, Maria pun mengizinkan.
"Saya pikir dia orang yang jujur dan bisa dipercaya," tambah Maria.
Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan Maria, Dewi mulai melancarkan aksinya. Ia memalsukan dokumen-dokumen penting terkait kepemilikan rumah dan tanpa sepengetahuan Maria, mengalihkan kepemilikan dua rumah tersebut ke namanya.
Kehilangan dua rumah yang telah dibangun dengan susah payah tentu menjadi pukulan berat bagi pasangan lansia ini. Mereka merasa sangat terpukul dan kecewa atas perbuatan yang dilakukan oleh Dewi.
"Saya merasa sangat kehilangan. Rumah-rumah itu adalah hasil jerih payah kami selama bertahun-tahun," <a href="https://solidprinciples.com/">ungkap Maria</a>.
Hingga saat ini, Tri Ratna Dewi masih belum berhasil ditemukan. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus penipuan ini.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam mempercayai orang lain, terutama dalam hal yang berkaitan dengan harta benda. Jangan mudah terbuai oleh kebaikan seseorang, karena di baliknya bisa saja terdapat niat jahat.
Pasangan suami istri yang tinggal di [alamat] ini mengaku telah mempercayai Dewi sejak awal. Dewi yang berasal dari Pare, Kediri, menyewa kamar kos di rumah mereka dan lama-kelamaan menjadi seperti keluarga.
"Saya tidak menyangka orang yang saya percaya selama ini tega melakukan hal seperti ini," ujar Maria dengan nada sedih.
Awalnya, hubungan antara Maria dan Dewi berjalan baik. Dewi bahkan menawarkan diri untuk membantu mengurus berbagai keperluan rumah tangga. Namun, di balik kebaikannya, ternyata Dewi memiliki rencana jahat.
Dewi meminta izin kepada Maria untuk menggunakan data pribadinya untuk membuka rekening bank. Alasannya, Dewi ingin menitipkan uang hasil usahanya untuk dikelola oleh Maria. Tanpa curiga, Maria pun mengizinkan.
"Saya pikir dia orang yang jujur dan bisa dipercaya," tambah Maria.
Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan Maria, Dewi mulai melancarkan aksinya. Ia memalsukan dokumen-dokumen penting terkait kepemilikan rumah dan tanpa sepengetahuan Maria, mengalihkan kepemilikan dua rumah tersebut ke namanya.
Kehilangan dua rumah yang telah dibangun dengan susah payah tentu menjadi pukulan berat bagi pasangan lansia ini. Mereka merasa sangat terpukul dan kecewa atas perbuatan yang dilakukan oleh Dewi.
"Saya merasa sangat kehilangan. Rumah-rumah itu adalah hasil jerih payah kami selama bertahun-tahun," <a href="https://solidprinciples.com/">ungkap Maria</a>.
Hingga saat ini, Tri Ratna Dewi masih belum berhasil ditemukan. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus penipuan ini.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam mempercayai orang lain, terutama dalam hal yang berkaitan dengan harta benda. Jangan mudah terbuai oleh kebaikan seseorang, karena di baliknya bisa saja terdapat niat jahat.
