Jos889 News - Tiga pelajar yang sempat dilaporkan hilang di hutan Jepara ditemukan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Kamis pagi (26/12). Ketiganya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi biji kecubung.
Korban yang berusia antara 15 hingga 17 tahun dilaporkan hilang oleh keluarga mereka sejak Selasa sore (24/12). Menurut keterangan warga, ketiganya terakhir terlihat memasuki kawasan hutan di Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, yang dikenal memiliki vegetasi lebat dan jarang dilalui orang.
Tim pencarian yang terdiri dari BPBD, kepolisian, dan warga setempat mulai demo kingdom of asgard melakukan pencarian pada Rabu pagi. Setelah dua hari pencarian intensif, korban ditemukan di sebuah area terpencil yang sulit dijangkau. Kepala BPBD Jepara, Arif Hidayat, mengungkapkan bahwa kondisi korban saat ditemukan sangat memprihatinkan. “Mereka tampak linglung, tubuh mereka penuh luka goresan akibat ranting, dan terlihat dehidrasi parah. Kami langsung membawa mereka ke puskesmas terdekat,” ujar Arif.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa ketiga pelajar ini mengonsumsi biji kecubung, tanaman liar yang tumbuh di sekitar hutan. Kecubung dikenal memiliki efek halusinogen yang kuat dan dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. “Dari keterangan awal, ditemukan biji kecubung di dekat lokasi mereka ditemukan. Kami menduga mereka tidak sengaja mengonsumsinya, mungkin karena penasaran atau sekadar coba-coba,” tambah Arif.
Warga Desa Plajan, Surya (50), mengatakan bahwa kasus serupa pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut. “Kami sudah sering mengingatkan anak-anak untuk tidak bermain di hutan tanpa pendamping, apalagi mencoba hal-hal yang berbahaya seperti kecubung. Ini pelajaran besar bagi semua pihak,” ujarnya.
Saat ini, ketiga korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kartini Jepara. Kondisi mereka berangsur-angsur stabil, tetapi tim medis masih memantau dampak lebih lanjut dari keracunan tersebut.
Kepala Polsek Pakis Aji, AKP Sigit Prabowo, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini. “Kami akan mendalami kronologi kejadian dan memastikan apakah ada unsur kelalaian atau faktor lain yang menyebabkan peristiwa ini,” jelasnya.
Insiden ini menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya para orang tua dan pihak sekolah, untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka. BPBD Jepara juga mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat berada di sekitar hutan dan mengenali potensi bahaya dari tumbuhan liar seperti kecubung.