Jos889 News - Sebuah insiden adu mulut antara seorang sopir truk dan sopir ambulans terjadi di Jalan Raya Semarang-Demak pada Kamis pagi. Peristiwa ini menjadi perhatian pengguna jalan yang menyaksikan ketegangan di tengah lalu lintas yang padat.

Menurut saksi mata, kejadian bermula ketika ambulans yang membawa seorang pasien patah tulang dengan sirene menyala mencoba meminta prioritas jalan. Namun, truk yang berada di jalur kanan enggan memberikan jalan, sehingga memicu kemacetan dan keterlambatan ambulans.
Sopir ambulans, yang diketahui bernama Dedi (30), mengaku telah membunyikan klakson dan sirene sebagai isyarat agar truk memberi jalan. Namun, sopir truk tetap melaju tanpa mengurangi kecepatan.

"Saya sudah kasih tanda jauh-jauh, tapi sopir truk malah tetap di jalur kanan. Kami sedang membawa pasien patah tulang yang harus segera ditangani," ujar Dedi.

Setelah berhasil menyalip truk, Dedi menghentikan ambulans untuk menegur sopir truk. Di sinilah adu mulut terjadi. Sopir truk, Andi (40), berdalih bahwa jalan sedang macet dan ia tidak bisa langsung menepi.

"Jalannya macet. Kalau saya pindah jalur tiba-tiba, malah bahaya buat kendaraan lain," kata Andi, membela diri.
Adu mulut tersebut sempat berlangsung beberapa menit hingga akhirnyademo slot pg soft bali vacation dilerai oleh warga sekitar. Salah satu keluarga pasien yang berada di dalam ambulans turut memohon agar situasi segera diselesaikan karena kondisi pasien yang membutuhkan penanganan cepat.

"Pasiennya sudah kesakitan. Kami mohon semua pihak memahami situasi darurat ini," ujar salah satu anggota keluarga pasien.
Polisi lalu lintas yang kebetulan sedang berpatroli segera tiba di lokasi dan melerai konflik. Kedua pihak diberikan peringatan untuk tidak memperpanjang masalah di jalan, mengingat pentingnya keselamatan dan kelancaran lalu lintas.

"Kami mengingatkan bahwa ambulans yang membawa pasien memiliki prioritas di jalan. Sopir kendaraan lain diharapkan mematuhi aturan dan memberikan jalan," ujar Brigadir Joko, petugas yang menangani kejadian tersebut.


Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya kesadaran pengguna jalan untuk menghormati kendaraan darurat seperti ambulans, yang sering kali berkejaran dengan waktu demi menyelamatkan nyawa.

Polisi mengimbau pengemudi, terutama kendaraan besar seperti truk, untuk lebih peka terhadap situasi di jalan dan segera memberikan prioritas ketika mendengar sirene kendaraan darurat.

"Keselamatan bukan hanya tanggung jawab sopir ambulans, tetapi juga semua pengguna jalan. Hormati kendaraan darurat demi keselamatan bersama," tegas Brigadir Joko. Pasien patah tulang akhirnya berhasil dibawa ke rumah sakit setelah insiden selesai, dan saat ini dalam perawatan intensif.