Jos889 News - Sebuah peristiwa menegangkan terjadi di perairan sekitar Pulau Telo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Seekor buaya yang diduga telah memangsa seorang ibu rumah tangga secara mengejutkan melepaskan korbannya dalam kondisi masih hidup, meski mengalami luka serius.

Kejadian ini berlangsung pada Selasa, sekitar pukul 10.00 WIB, ketika korban, Nuraini (35), sedang mencuci pakaian di tepi sungai dekat desanya. Tanpa peringatan, seekor buaya sepanjang kurang lebih 4 meter muncul dari dalam air dan langsung menerkam korban.

Menurut saksi mata, warga setempat yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian mendengar teriakan minta tolong dari arah sungai. Sejumlah priademo kingdom of asgard segera mendekat dan mencoba memberikan pertolongan. “Kami melihat buaya itu sudah menarik korban ke tengah sungai. Warga langsung berteriak-teriak sambil melemparkan benda-benda ke arah buaya untuk membuatnya melepaskan korban,” ujar Arman, salah satu warga.

Setelah beberapa menit suasana mencekam, upaya warga akhirnya berhasil. Buaya tersebut terlihat melemahkan cengkeramannya dan perlahan-lahan melepaskan korban. Dengan cepat, para warga membawa Nuraini ke tepi sungai dan segera membawanya ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Nuraini dilaporkan mengalami luka gigitan yang cukup parah di bagian kaki dan pinggang, namun kondisinya mulai stabil setelah menjalani perawatan intensif. “Ini benar-benar sebuah keajaiban. Biasanya serangan buaya berakhir tragis, tetapi kali ini korban berhasil selamat,” kata dr. Taufik, dokter yang menangani korban.

Kejadian ini menyoroti konflik yang terus meningkat antara manusia dan buaya di wilayah Pulau Telo. Warga menduga bahwa perusakan habitat alami buaya menjadi penyebab meningkatnya frekuensi kemunculan satwa liar tersebut di dekat pemukiman.

“Dulu sungai ini jarang sekali menjadi lokasi serangan buaya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kami semakin sering mendengar cerita tentang warga yang diserang,” kata Kepala Desa, Rahmat Simanungkalit. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mencari solusi jangka panjang.

Untuk mencegah kejadian serupa, warga diimbau untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama pada pagi dan sore hari ketika buaya biasanya lebih aktif. Pemerintah desa juga merencanakan pemasangan papan peringatan di area-area rawan.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keberadaan satwa liar di lingkungan mereka.