Jos889 News- Cuaca ekstrem yang melanda kawasan Ubud, Bali, pada Selasa (12/12), mengakibatkan kejadian tragis di area wisata Monkey Forest Anak Agung. Dua turis asing dilaporkan meninggal dunia setelah tertimpa pohon besar yang tumbang akibat angin kencang.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 14.30 WITA. Menurut saksi mata, angin kencang tiba-tiba menerjang kawasan wisata yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Salah satu pohon besar di dalam area Monkey Forest roboh dan menimpa dua turis yang tengah berjalan di jalur utama kawasan tersebut.
“Saat itu angin sangat kuat, pohonnya tiba-tiba patah dan jatuh tepat di jalan utama. Kami semua panik dan berlari menjauh,” ujar Dewa Putra, salah satu petugas keamanan di Monkey Forest.
Petugas langsung berupaya mengevakuasi korban game mega roulette pragmatic demo dengan bantuan tim medis setempat. Sayangnya, kedua turis yang menjadi korban, masing-masing seorang pria dan wanita berkewarganegaraan asing, dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka parah di kepala dan tubuh.
Kepala BPBD Kabupaten Gianyar, I Nyoman Suyasa, menyampaikan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Ubud dalam beberapa hari terakhir memang cukup mengkhawatirkan. “Kami telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi angin kencang dan hujan deras, namun musibah ini tetap tak terelakkan,” ujarnya.
Selain menewaskan dua turis, pohon tumbang tersebut juga merusak beberapa fasilitas di sekitar area wisata. Pihak pengelola Monkey Forest saat ini tengah melakukan penutupan sementara untuk memastikan keamanan pengunjung dan melakukan penanganan lebih lanjut.
Konsulat negara asal korban telah dihubungi, dan pihak keluarga korban tengah difasilitasi oleh pihak berwenang untuk menangani proses lebih lanjut. “Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Pihak kami akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban,” tambah Nyoman.
BMKG Bali mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir pekan. Wisatawan juga diharapkan menghindari lokasi dengan risiko tinggi, seperti kawasan hutan dan tebing, selama kondisi cuaca buruk berlangsung.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak, baik pengelola wisata maupun pengunjung, untuk selalu memprioritaskan keselamatan, terutama saat menghadapi ancaman cuaca yang tidak menentu.