JOS889 NEWS
- Banjir bandang yang melanda wilayah Pagentan, Jawa Tengah, menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur vital di kawasan tersebut. Salah satu dampak terbesar dari bencana ini adalah putusnya jembatan penghubung antara Pagentan, Jawa Tengah dan Wanayasa, Desa Karangtengah, Jawa Barat. Jembatan yang menjadi jalur utama demo roma legacy penghubung antar daerah tersebut terputus akibat derasnya aliran Sungai Mrawu yang meluap.

Sungai Mrawu, yang dikenal sebagai sungai besar yang membelah kawasan tersebut, meluap akibat hujan deras yang mengguyur wilayah hulu sungai sejak sore hari. Debit air yang sangat tinggi menyebabkan banjir bandang yang datang dengan cepat dan menghancurkan sejumlah fasilitas yang ada di sekitar sungai. Salah satu yang paling terdampak adalah jembatan penghubung Pagentan-Wanayasa yang terletak di perbatasan Desa Karangtengah.

Menurut saksi mata, air sungai yang meluap membawa material lumpur, batu, dan pohon yang menghantam bagian-bagian jembatan, menyebabkan struktur jembatan ambruk. "Kondisi air begitu cepat dan deras.

Dengan putusnya jembatan tersebut, akses antara Desa Karangtengah di Jawa Barat dan Pagentan di Jawa Tengah terputus total. Jembatan tersebut merupakan satu-satunya jalur utama yang menghubungkan kedua wilayah tersebut, sehingga mengakibatkan kesulitan transportasi dan logistik bagi masyarakat setempat.

Selain itu, warga juga terus memantau perkembangan kondisi Sungai Mrawu yang masih berpotensi meluap lagi jika hujan kembali turun. Warga setempat juga diimbau untuk tetap waspada dan menjauhi daerah-daerah rawan banjir.

terkait potensi hujan lebat dan banjir bandang di beberapa wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat di daerah aliran sungai dan kawasan rawan bencana diminta untuk lebih berhati-hati dan segera mengungsi jika terjadi kenaikan air yang signifikan.

Banjir bandang yang menerjang Sungai Mrawu dan menghancurkan jembatan penghubung Pagentan-Wanayasa ini menjadi peringatan bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama saat musim hujan. Pemerintah daerah bersama BPBD dan tim relawan saat ini tengah berusaha keras untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak dan memastikan kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak bencana.