Jos889 News - Pagi hari yang biasanya menjadi waktu yang cukup sibuk bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang harus berangkat kerja atau sekolah, bisa saja berubah menjadi pengalaman yang tak terduga. Begitulah yang dialami oleh seseorang yang tinggal di sebuah perumahan di pinggiran kota. Seperti biasanya, ia harus melewati jalan sempit di depan rumah tetangga untuk mencapai jalan utama yang mengarah ke tempat kerjanya. Namun, pagi itu, perjalanan menuju tempat kerja berubah menjadi akun demo spadegaming kingkong yang penuh ketegangan dan kekesalan.
Sebagai informasi, rumah yang ditinggali oleh orang ini terletak di paling ujung perumahan, sehingga akses jalan utama untuk berangkat kerja hanya dapat ditempuh melalui satu jalan kecil yang melintasi rumah tetangga. Jalan tersebut memang cukup sempit, hanya cukup untuk satu kendaraan yang lewat, dan sepi di pagi hari. Jadi, setiap kali orang tersebut hendak berangkat kerja, ia harus melintasi rumah tetangga yang terletak di tengah jalan itu.
Meskipun jalan ini adalah satu-satunya akses yang ada untuk keluar dari komplek perumahan, ternyata hubungan dengan tetangga di sekitar rumah tersebut tidak selalu berjalan dengan baik. Tetangga yang tinggal di sepanjang jalan itu seringkali tampak kurang ramah, terutama dengan orang yang harus melewati jalan tersebut setiap hari untuk berangkat kerja. Namun, tidak ada masalah besar yang terjadi sebelumnya, meskipun ada beberapa kali interaksi yang kurang menyenangkan, seperti saling mendiamkan atau menghindari percakapan.
Pada hari yang tampaknya biasa, kejadian tak terduga terjadi tepat ketika orang ini hendak keluar dari rumahnya. Seperti biasanya, ia mulai melangkah menuju mobil yang terparkir di halaman, siap untuk berangkat bekerja. Namun, saat ia baru saja melewati pagar rumah tetangganya, tiba-tiba terdengar suara keras yang datang dari dalam rumah tetangga.
"Eh, ngapain lo lewat-lewat sini?! Udah ngabisin tempat aja!" suara teriakan itu memecah kesunyian pagi. Tanpa ada peringatan lebih lanjut, pria yang tinggal di rumah tersebut langsung muncul dari pintu depan dan melangkah keluar dengan wajah marah. Tidak ada salam atau pembicaraan biasa. Tanpa basa-basi, dia langsung berteriak dan melontarkan kata-kata yang tajam. Kata-kata marah dan caciannya datang dengan cepat, seperti petir yang menyambar di pagi yang cerah.
Mungkin orang tersebut merasa tidak senang dengan kenyataan bahwa tetangganya harus melewati jalan di depannya setiap hari. Entah apa alasan pasti yang membuat dia begitu marah, namun ketegangan itu langsung dirasakan di udara pagi itu. Situasi yang sebelumnya tenang dan damai tiba-tiba berubah menjadi penuh amarah.
Tiba-tiba saja, tanpa aba-aba, pria tersebut mengambil seember sampah dari dekat rumahnya dan langsung melemparkan sampah-sampah tersebut ke arah orang yang hendak berangkat kerja. Sampah-sampah itu, yang terdiri dari sisa makanan, plastik, dan kertas, melayang di udara dan mendarat tepat di tubuh orang tersebut.