Jos889 News - Dunia pendidikan Indonesia kembali menjadi sorotan setelah sebuah video yang menunjukkan kegiatan senam pagi di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan siswa SMP sedang melakukan senam pagi yang dipimpin oleh seorang siswa laki-laki dengan gerakan yang gemulai, tampaknya meniru goyangan
spadegaming slot dari tren di TikTok. Kejadian ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat, mulai dari kekhawatiran hingga kritik keras terhadap kondisi pendidikan saat ini.
Video berdurasi sekitar 1 menit itu menunjukkan sekelompok siswa SMP sedang berkumpul di halaman sekolah untuk melakukan senam pagi. Uniknya, senam tersebut dipimpin oleh seorang siswa laki-laki yang membawakan gerakan-gerakan senam yang tampak gemulai, mirip dengan tarian populer di TikTok. Siswa-siswa lain pun mengikuti gerakan tersebut dengan antusias, tanpa ada keberatan dari guru atau pihak sekolah yang mengawasi.
Video ini pertama kali diunggah di media sosial oleh seorang pengguna yang kebetulan melintasi area sekolah dan merekam kejadian tersebut. Tidak butuh waktu lama bagi video ini untuk menyebar luas, hingga menjadi viral di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok sendiri. Banyak pengguna yang menanggapi video ini dengan berbagai opini, yang sebagian besar mengkhawatirkan dampak tren media sosial terhadap perilaku siswa.
Selain itu, banyak yang menyayangkan bagaimana tren di media sosial seperti TikTok bisa masuk dan memengaruhi kegiatan sekolah yang seharusnya dijaga profesionalismenya. Menurut mereka, sekolah perlu memberikan bimbingan yang lebih ketat terkait perilaku siswa di lingkungan pendidikan agar tidak terpengaruh oleh tren yang tidak relevan dengan dunia pendidikan.
Namun, ada juga yang melihat kejadian ini dengan lebih ringan, menganggap bahwa hal tersebut adalah bagian dari kreativitas siswa yang ingin membuat kegiatan senam menjadi lebih menyenangkan dan menarik. "Mungkin ini hanya cara anak-anak untuk menikmati senam pagi dengan cara yang lebih seru. Selama mereka tetap bergerak dan berolahraga, saya rasa tidak masalah, asalkan tidak ada yang merasa dilecehkan atau direndahkan," tulis seorang pengguna lain.
Menanggapi viralnya video ini, beberapa ahli pendidikan memberikan pandangannya terkait fenomena ini. Mereka menekankan pentingnya peran guru dan sekolah dalam memberikan arahan kepada siswa mengenai perilaku yang sesuai dengan etika dan norma di lingkungan pendidikan.
Ia juga menambahkan bahwa tren media sosial memang sulit dibendung dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kalangan remaja. Namun, sekolah harus dapat memilah tren mana yang dapat diadopsi dalam kegiatan sekolah dan mana yang tidak.
Pihak sekolah yang menjadi tempat kejadian dalam video tersebut akhirnya memberikan klarifikasi. Menurut mereka, kegiatan senam pagi tersebut adalah bagian dari upaya sekolah untuk membuat senam menjadi lebih menarik bagi siswa, namun mereka mengakui bahwa tidak seharusnya gerakan yang ditampilkan menjadi terlalu jauh dari esensi senam yang sebenarnya.
"Kami menyadari bahwa kegiatan senam tersebut seharusnya lebih terarah dan sesuai dengan nilai-nilai kebugaran. Ke depannya, kami akan lebih berhati-hati dalam mengawasi kegiatan siswa agar tidak terpengaruh oleh tren yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan," ujar Kepala Sekolah melalui pernyataan tertulis.
Viralnya video ini kembali membuka diskusi tentang kondisi pendidikan di Indonesia. Masyarakat berharap agar sekolah dapat lebih tegas dalam menegakkan nilai-nilai kedisiplinan dan profesionalisme, terutama dalam kegiatan yang melibatkan siswa di lingkungan sekolah. Mereka juga mengharapkan adanya pembinaan yang lebih baik untuk siswa agar dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak meniru hal-hal yang kurang pantas dalam kegiatan pendidikan.