Jos889 News - Seorang pemuda ditangkap oleh anggota TNI di kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, setelah diduga mengedarkan sweet bonanza rtp. Pemuda tersebut diketahui telah menggunakan uang palsu di berbagai warung yang disinggahinya untuk membeli sejumlah barang.

Penangkapan bermula dari laporan warga yang curiga dengan tingkah laku pemuda tersebut. Beberapa pemilik warung menyadari adanya kejanggalan pada uang yang diberikan oleh pelaku saat bertransaksi. Uang tersebut terlihat berbeda dari segi warna dan tekstur jika dibandingkan dengan uang asli.

Salah seorang pemilik warung mengungkapkan bahwa pemuda tersebut sempat membeli rokok dan minuman dengan menggunakan uang pecahan Rp100.000. Namun, setelah pemuda tersebut pergi, pemilik warung merasa ada yang janggal dan memeriksa uang tersebut. Saat diperiksa lebih lanjut, ternyata uang itu adalah uang palsu.

"Awalnya saya tidak curiga, tapi setelah saya periksa, warna uangnya agak aneh dan terasa lebih tipis. Saya langsung melapor ke warga sekitar," ujar salah satu pemilik warung yang menjadi korban.

Mendapat laporan tersebut, anggota TNI yang bertugas di daerah tersebut segera melakukan penyelidikan. Pemuda itu berhasil ditangkap di salah satu warung saat sedang mencoba melakukan transaksi serupa. Ketika dilakukan penggeledahan, ditemukan sejumlah uang palsu pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 di dalam tas pelaku.

Komandan Koramil setempat mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut. "Kami serahkan pelaku kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima uang, terutama dari orang yang tidak dikenal," ujarnya.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi warga Pangalengan agar lebih waspada terhadap peredaran uang palsu. Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa keaslian uang yang diterima dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan hal yang mencurigakan.

Saat ini, pelaku telah dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi masih menyelidiki apakah pelaku bertindak sendiri atau merupakan bagian dari jaringan pengedar uang palsu yang lebih besar. Kasus ini diharapkan dapat segera terungkap sehingga tidak ada lagi korban dari tindakan kriminal serupa di wilayah Pangalengan dan sekitarnya.