Jos889 News - Belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Durian Payung, Bandar Lampung, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan diduga akibat mengonsumsi jajanan kemasan siap saji yang dijual di sekitar sekolah. Insiden ini terjadi pada Selasa siang, saat jam istirahat sekolah.

Menurut informasi dari pihak sekolah, para siswa yang mengalami gejala keracunan mulai merasakan mual, pusing, hingga muntah-muntah beberapa saat setelah mengonsumsi jajanan sweet bonanza rtp tersebut. Guru dan staf sekolah yang menyadari kondisi para siswa segera membawa mereka ke puskesmas terdekat, namun karena jumlah yang terlibat cukup banyak, beberapa siswa kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Saat itu anak-anak sedang istirahat dan banyak dari mereka membeli jajanan di luar sekolah. Tak lama setelah kembali ke kelas, ada yang mengeluh pusing dan mual. Kami langsung bertindak cepat menghubungi pihak puskesmas," ujar Kepala Sekolah SDN 1 Durian Payung, Ibu Rini Hartati.

Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 15 siswa masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek. Beberapa siswa lainnya sudah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik. Dokter di rumah sakit menyatakan bahwa gejala yang dialami para siswa mengindikasikan adanya keracunan makanan, namun masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan jenis bahan berbahaya yang terkandung dalam jajanan tersebut.

Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung telah mengambil sampel jajanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Rudi Santoso, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini dan mengimbau para pedagang di sekitar sekolah untuk memastikan kebersihan dan keamanan jajanan yang dijual.

"Ini adalah peringatan bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap jajanan yang dijual di sekitar sekolah. Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait untuk menelusuri sumber makanan yang menyebabkan keracunan ini," kata dr. Rudi.

Orang tua siswa yang mendengar kabar ini langsung mendatangi sekolah dan rumah sakit untuk memastikan kondisi anak-anak mereka. Beberapa orang tua menyampaikan kekhawatiran dan harapan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Pihak kepolisian setempat juga telah turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP Andi Wiranata, menyatakan bahwa pihaknya akan memeriksa para pedagang yang berjualan di sekitar area sekolah serta mengecek izin edar produk jajanan kemasan yang dikonsumsi oleh para siswa.