Jos889 News - Seorang pemuda berinisial AR (23 tahun) tertangkap saat hendak melakukan penipuan di salah satu toko dengan cara memainkan gates of olympus demo di kawasan Jakarta Pusat. Pemuda tersebut mencoba menarik tunai dengan modus mengedit bukti transfer yang dikirimkan kepada pemilik toko. Aksi ini diketahui setelah pemilik toko merasa curiga dan memeriksa ulang transaksi yang diklaim telah dilakukan oleh AR.

Kejadian ini bermula ketika AR mengunjungi toko tersebut dengan alasan ingin melakukan pembelian barang elektronik dan sekaligus melakukan tarik tunai. Untuk meyakinkan pemilik toko, AR mengirimkan bukti transfer melalui aplikasi pesan singkat. Namun, pemilik toko merasa ada yang janggal dengan bukti transfer tersebut dan memutuskan untuk memeriksa langsung ke rekening banknya.

Setelah diperiksa, ternyata tidak ada dana yang masuk ke rekening toko, meskipun AR telah menunjukkan bukti transfer yang seolah-olah sah. Pemilik toko segera menghubungi pihak keamanan setempat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Saat diinterogasi oleh pihak keamanan, AR akhirnya mengakui bahwa bukti transfer yang ditunjukkannya adalah hasil editan. Ia mengaku sudah mempersiapkan modus ini untuk mendapatkan uang secara cepat. Pihak toko kemudian melaporkan kejadian ini kepada kepolisian setempat, dan AR diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kapolsek Jakarta Pusat, AKBP Rudi Prasetyo, menyatakan bahwa modus penipuan dengan menggunakan bukti transfer palsu seperti ini memang semakin sering terjadi, terutama di kalangan pelaku yang memanfaatkan kemajuan teknologi. "Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pemilik usaha, untuk selalu berhati-hati dan memeriksa secara teliti setiap transaksi yang dilakukan secara digital, terutama jika melibatkan jumlah uang yang cukup besar," ujar AKBP Rudi.

Pihak kepolisian juga akan menelusuri apakah AR pernah melakukan modus yang sama di toko-toko lain. Jika terbukti, maka AR dapat dijerat dengan pasal terkait penipuan dan pemalsuan dokumen yang ancaman hukumannya bisa mencapai beberapa tahun penjara.