Jos889 News - Seorang pendaki kembali mengalami kejadian tragis di Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat, setelah ditinggal oleh kelompoknya sendiri. Pendaki tersebut ditemukan dalam kondisi hipotermia oleh kelompok pendaki lain yang kebetulan melewati jalur tersebut. Beruntung, bantuan cepat dari para pendaki lain berhasil menyelamatkan nyawanya.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam, di mana pendaki berinisial R (25) diketahui terpisah dari kelompoknya saat melakukan pendakian menuju puncak Gunung Cikuray. Berdasarkan keterangan, R mengalami kelelahan dan kesulitan mengikuti ritme perjalanan kelompoknya, sehingga tertinggal jauh di belakang.
"Saya sudah minta untuk istirahat sebentar karena merasa lelah dan cuaca mulai dingin, tapi yang lain tetap melanjutkan perjalanan ke puncak," ujar R setelah berhasil diselamatkan.
Kondisi cuaca di Gunung Cikuray pada malam itu memang cukup ekstrem, dengan suhu yang turun drastis dan angin kencang. R yang tidak membawa perlengkapan memadai untuk bertahan dalam suhu rendah akhirnya mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh yang berbahaya. Beruntung, saat kondisinya semakin memburuk, sekelompok pendaki lain yang melintas di jalur tersebut menemukan R dalam keadaan lemah dan menggigil hebat. Mereka segera memberikan pertolongan pertama dengan membalut tubuh R menggunakan selimut darurat dan memberikan minuman hangat untuk mengembalikan suhu tubuhnya.
"Dia sudah dalam kondisi sangat lemah dan kesulitan berbicara saat kami temukan. Untung saja kami bawa peralatan untuk keadaan darurat, jadi bisa langsung kami bantu," ujar salah satu pendaki yang menolong R.
Setelah memberikan pertolongan awal, para pendaki yang menemukan R memutuskan untuk mengevakuasinya turun gunung secara perlahan agar bisa segera mendapatkan perawatan lebih lanjut. Proses evakuasi berlangsung selama beberapa jam hingga akhirnya mereka tiba di pos pendakian dan menyerahkan R kepada tim medis setempat. td {border: 1px solid #cccccc;}br {mso-data-placement:same-cell;}qatar airways sponsor chelsea
Tim SAR dan pengelola Gunung Cikuray yang mendengar laporan ini segera turun tangan untuk mencari kelompok pendaki yang meninggalkan R sendirian. Mereka menyesalkan tindakan tersebut karena telah membahayakan nyawa sesama pendaki.
"Ini bukan kali pertama ada kejadian pendaki yang ditinggal sendirian oleh kelompoknya di tengah jalur. Kami sangat mengimbau agar setiap kelompok pendaki menjaga kebersamaan dan tidak meninggalkan siapa pun di belakang, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem seperti ini," ujar Koordinator SAR Cikuray, Dedi Prasetyo.
Dedi juga menambahkan bahwa pendakian di Gunung Cikuray memerlukan persiapan yang matang, termasuk perlengkapan untuk mengantisipasi cuaca dingin dan kondisi darurat lainnya. Pendaki diingatkan untuk selalu memastikan kebersamaan dalam kelompok dan tidak memaksakan diri jika kondisi tubuh tidak memungkinkan.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi para pendaki lainnya untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kebersamaan dalam setiap perjalanan. R sendiri kini masih dalam masa pemulihan dari kondisi hipotermia yang dialaminya, dan merasa beruntung karena bertemu dengan para pendaki yang rela membantunya.
"Saya sangat bersyukur masih bisa selamat. Tanpa bantuan mereka, saya mungkin tidak akan selamat malam itu," ujar R dengan penuh rasa terima kasih.
Para pendaki di Gunung Cikuray dan di seluruh Indonesia diingatkan untuk selalu berhati-hati, mempersiapkan diri dengan baik, dan menjaga solidaritas dalam kelompok agar perjalanan mendaki gunung tetap menjadi pengalaman yang aman dan menyenangkan.