Jos889 News - Peristiwa tragis terjadi di Kota Medan ketika seorang tukang becak nekat membunuh rekannya sendiri, yang juga seorang tukang becak, pada Jumat malam. Aksi keji tersebut diduga dipicu oleh rasa sakit hati setelah pelaku sering diejek oleh korban. Kejadian ini menggegerkan warga setempat dan langsung ditangani oleh pihak kepolisian. Insiden tersebut terjadi di salah satu pangkalan becak di kawasan Medan Timur. Berdasarkan keterangan beberapa saksi, pelaku yang berinisial R (45) dan korban yang berinisial S (47) sering terlibat cekcok. Sering kali, perdebatan mereka berakhir dengan ejekan dari korban kepada pelaku. Namun, pada malam naas itu, pertengkaran yang terjadi berubah menjadi tragedi.
"Sebelumnya, mereka memang sering bertengkar, tapi kami tidak menyangka sampai begini parah. Tiba-tiba saja pelaku menyerang korban dengan senjata tajam," ungkap seorang saksi mata yang juga seorang tukang becak di lokasi tersebut.
Pelaku diduga menggunakan pisau yang ia bawa di dalam becaknya untuk menyerang korban. Serangan mendadak tersebut membuat korban terluka parah dan mengalami pendarahan hebat. Meski beberapa warga di sekitar berusaha menolong dan membawa korban ke rumah sakit terdekat, nyawa korban tidak dapat diselamatkan karena luka yang dialaminya terlalu serius. sweet bonanza rtp
Kapolsek Medan Timur, Kompol Agus Wiryanto, mengatakan bahwa pelaku berhasil diamankan tak lama setelah kejadian tersebut. "Setelah menyerang korban, pelaku sempat melarikan diri, namun berhasil kami tangkap beberapa jam kemudian. Saat ini, ia sudah kami bawa ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut," ujar Kompol Agus. Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku mengaku melakukan aksi tersebut karena merasa sakit hati terhadap ejekan korban yang kerap kali mempermalukannya di depan rekan-rekan mereka. "Pelaku merasa sudah tidak tahan lagi karena terus-menerus diejek oleh korban. Namun, tentu saja tindakan kekerasan seperti ini tidak bisa dibenarkan," tambah Kapolsek.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, serta rekan-rekan sesama tukang becak di pangkalan tersebut. Mereka tidak menyangka perselisihan yang sering dianggap sepele di antara keduanya akan berujung pada tindakan kriminal yang merenggut nyawa.
Warga di sekitar lokasi kejadian berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan meminta pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan di area yang sering menjadi tempat berkumpul para tukang becak. "Kami berharap ada pembinaan dan penyuluhan dari pihak terkait agar bisa mengatasi konflik dengan cara damai tanpa harus menggunakan kekerasan," ujar salah satu warga setempat. Kasus ini menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya mengelola emosi dan mencari jalan damai dalam menyelesaikan masalah. Saat ini, pelaku dijerat dengan pasal tentang tindak pidana pembunuhan dan terancam hukuman berat. Sementara itu, proses hukum terus berjalan untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.