Jos889 News - Pertandingan sengit antara Bahrain dan Arab Saudi dalam laga kualifikasi Piala Asia diwarnai kontroversi akibat aksi diving salah satu pemain Bahrain. Insiden ini terjadi pada babak kedua, ketika pertandingan masih berjalan ketat dan skor imbang, menciptakan tensi yang semakin tinggi di lapangan.
Kejadian bermula saat pemain Bahrain, yang berada di area kotak penalti Arab Saudi, tampak menjatuhkan diri setelah berusaha melewati pemain bertahan lawan. Dari tayangan ulang, terlihat jelas bahwa kontak fisik yang terjadi antara pemain Bahrain dan pemain bertahan Arab Saudi sangat minim, namun pemain tersebut justru terjatuh dengan dramatis seolah-olah mendapat dorongan keras.
Aksi ini langsung mendapat perhatian wasit yang memimpin pertandingan. Beberapa pemain Bahrain langsung melakukan protes, berharap wasit akan memberikan hadiah penalti. Namun, wasit yang tampaknya mencurigai kejatuhan tersebut sebagai aksi diving mengambil keputusan untuk tidak mengindahkan protes mereka, melanjutkan pertandingan tanpa memberikan hukuman penalti. Hal ini disambut sorakan dan teriakan keras dari para penonton yang mendukung Arab Saudi, sementara pendukung Bahrain menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan wasit.
Insiden tersebut memicu perdebatan sengit baik di dalam stadion maupun di media sosial. Para pemain Arab Saudi tampak geram dengan aksi tersebut, sementara tim Bahrain bersikeras bahwa ada kontak fisik yang terjadi. Salah satu pemain Arab Saudi, dalam sesi wawancara pasca-pertandingan, menyatakan bahwa tindakan diving seperti ini merusak integritas permainan dan tidak mencerminkan semangat sportifitas.
"Saya pikir semua orang bisa melihat bahwa itu diving. Kami semua di sini ingin bermain sepak bola yang jujur, bukan drama. Keputusan wasit sudah tepat untuk tidak memberikan penalti," ujarnya dengan tegas. klasemen avispa fukuoka
Di sisi lain, pelatih Bahrain membela pemainnya dengan menyatakan bahwa dalam situasi yang penuh tekanan seperti itu, terkadang kontak kecil bisa membuat pemain kehilangan keseimbangan. Namun, pembelaan tersebut tidak banyak mengubah pandangan para penonton, yang sudah kadung menilai aksi itu sebagai upaya untuk mengelabui wasit dan mendapatkan keuntungan.
Aksi diving ini menjadi sorotan di berbagai platform media sosial. Tagar #DivingBahrain menjadi trending di Twitter dengan ribuan cuitan yang mengecam tindakan pemain tersebut. Sebagian besar warganet menganggap aksi tersebut sebagai langkah yang tidak sportif dan mencederai semangat fair play dalam olahraga.
Sejumlah pengamat sepak bola juga ikut angkat bicara mengenai insiden ini. Menurut mereka, tindakan diving dalam pertandingan sekelas kualifikasi Piala Asia menunjukkan betapa besar tekanan yang dirasakan oleh para pemain. “Di pertandingan yang tensinya setinggi ini, seringkali pemain merasa perlu mengambil risiko untuk mendapatkan penalti, meskipun dengan cara yang kurang etis seperti diving,” kata seorang pengamat sepak bola lokal dalam acara ulasan pertandingan di salah satu stasiun televisi.
Beberapa lainnya menilai bahwa keputusan wasit yang tidak memberikan penalti sudah sangat tepat, mengingat dari sudut pandang mereka, aksi tersebut adalah upaya untuk mengelabui. Mereka juga memuji keberanian wasit yang tetap berpegang pada penilaiannya di tengah tekanan dari kedua belah pihak.
Setelah insiden diving yang kontroversial tersebut, pertandingan tetap berlangsung dengan ketat hingga peluit akhir dibunyikan. Kedua tim bermain dengan keras, namun tidak ada gol yang tercipta hingga pertandingan berakhir dengan skor 0-0. Meski tidak ada pemenang, pertandingan ini menyisakan perseteruan dan drama yang belum selesai antara kedua tim.