Jos889 News - Hujan deras yang mengguyur sejak semalam membuat wilayah Sosok di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, terendam banjir pada pagi tadi. Meluapnya sungai di sekitar wilayah tersebut mengakibatkan air merendam pemukiman warga, fasilitas umum, dan sejumlah ruas jalan utama, sehingga aktivitas masyarakat terganggu.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sanggau, banjir ini menyebabkan ketinggian air mencapai 50 hingga 100 cm di beberapa titik. Akibatnya, puluhan rumah warga terendam, memaksa mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Para pengungsi, termasuk anak-anak dan lansia, saat ini berada di beberapa titik evakuasi sementara, seperti balai desa dan gedung sekolah yang dijadikan tempat perlindungan darurat.
“Air mulai masuk ke rumah kami sekitar pukul 4 pagi, sehingga kami terpaksa mengungsi karena air terus naik. Kami belum tahu kapan bisa kembali ke rumah,” ujar Siti, salah satu warga yang terdampak, saat ditemui di lokasi pengungsian.
Sejumlah jalan utama yang menghubungkan wilayah Sosok dengan desa-desa sekitarnya dilaporkan tidak bisa dilewati akibat genangan air yang tinggi. Beberapa kendaraan roda dua dan empat terpaksa berhenti di pinggir jalan karena arus yang cukup deras. Kondisi ini mempersulit distribusi bantuan dan proses evakuasi yang dilakukan oleh tim BPBD dan relawan.
Kepala BPBD Sanggau, Yanto Pranata, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk membantu warga yang terdampak, terutama dalam proses evakuasi dan penyaluran bantuan darurat. “Kami saat ini fokus pada evakuasi warga dari daerah yang terisolasi dan memberikan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan medis. Namun, ada beberapa wilayah yang sulit dijangkau karena akses jalan terputus,” ujarnya. jos889 link alternatif
Yanto juga menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk mendirikan posko kesehatan sementara di lokasi pengungsian. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi potensi penyebaran penyakit pasca-banjir, seperti diare dan penyakit kulit, yang sering terjadi di situasi serupa.
Banjir ini menyebabkan berbagai aktivitas masyarakat lumpuh. Beberapa warga yang sehari-hari bergantung pada kegiatan pasar dan transportasi mengalami kerugian karena mereka tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Layanan listrik di beberapa wilayah juga terpaksa dipadamkan demi keamanan, sehingga warga harus bertahan tanpa pasokan listrik selama proses evakuasi berlangsung.
“Selain tidak bisa berjualan, kami juga kesulitan mendapatkan air bersih dan makanan. Semoga ada bantuan segera dari pemerintah untuk kebutuhan mendesak ini,” ungkap Udin, seorang pedagang di kawasan Sosok yang terdampak banjir.
Di tengah kesulitan ini, warga setempat bersama relawan bahu-membahu membantu satu sama lain, mengevakuasi orang-orang yang terjebak dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari dalam rumah. Upaya gotong royong ini membantu mempercepat evakuasi, namun warga tetap mengkhawatirkan potensi banjir susulan mengingat hujan masih turun di beberapa bagian wilayah.
Kejadian banjir di Sosok, Sanggau, ini menjadi pengingat tentang pentingnya upaya pencegahan dan perbaikan infrastruktur di wilayah yang rawan banjir. Banyak warga berharap agar pemerintah daerah dapat melakukan langkah-langkah jangka panjang untuk mencegah banjir di masa depan, seperti normalisasi sungai dan pembangunan drainase yang lebih baik.
Warga juga mendesak adanya evaluasi dan perencanaan ulang dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang kian sering terjadi, terutama pada musim hujan. “Kami sudah sering mengalami banjir setiap musim hujan, tapi tahun ini rasanya lebih parah. Kami berharap ada solusi jangka panjang agar tidak terus-menerus menjadi korban banjir,” kata Rohman, salah satu warga.
Sementara itu, pihak pemerintah daerah diharapkan segera menyalurkan bantuan yang memadai untuk para korban yang terdampak serta mempercepat penanganan banjir agar warga dapat kembali ke rumah mereka dan memulai proses pemulihan. BPBD juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan, mengingat cuaca yang masih belum stabil.