Jos889 News - Di sebuah permukiman sederhana di Pamulang, Tangerang Selatan, malam yang biasanya tenang mendadak diwarnai keributan yang melibatkan seorang pemuda pendatang dan beberapa warga setempat. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 22.30 WIB, ketika pemuda yang baru saja pulang kerja terlibat cekcok dengan warga di sekitar tempat tinggalnya. Ketegangan ini dengan cepat menyebar dan menarik perhatian lingkungan sekitar.
Pemuda pendatang tersebut, yang bekerja di sebuah pabrik di kawasan industri sekitar, baru saja menyelesaikan shift panjangnya. Dengan pakaian kerja yang masih lengkap dan raut wajah lelah, ia berjalan cepat menuju rumah kontrakannya, berharap segera bisa beristirahat. Namun, saat ia melewati sebuah jalan kecil di sekitar perumahan, ia bertemu dengan beberapa warga yang sedang duduk di pinggir jalan, menikmati malam sambil berbincang.
Seperti biasanya, pemuda tersebut tidak banyak berinteraksi dengan warga. Ia hanya melewati mereka tanpa menyapa, sesuatu yang biasa ia lakukan karena rasa canggung sebagai pendatang baru. Namun kali ini, tak sengaja kakinya menyenggol salah satu motor yang diparkir sembarangan di tepi jalan. Motor itu pun hampir jatuh, mengundang reaksi cepat dari pemiliknya.
“Hei, lihat-lihat dong kalau jalan! Itu motor hampir jatuh,” seru salah satu warga dengan nada tinggi.
Pemuda itu, yang sudah lelah dan tampak tidak dalam suasana hati yang baik, merasa tersinggung oleh teguran tersebut. Dengan nada kesal, ia langsung merespons.
“Parkir motor jangan sembarangan dong, join pusbet jadi nggak bakal kesenggol!” jawabnya.
Balasan itu membuat warga yang berada di tempat kejadian semakin panas. Mereka merasa pemuda tersebut berbicara dengan nada kurang sopan, terlebih lagi ia dianggap sebagai pendatang yang belum lama tinggal di daerah tersebut. Beberapa warga mulai berdiri dan mendekati pemuda itu, menuntut permintaan maaf dan mempertanyakan sikapnya.
“Apa maksud lo ngomong gitu? Baru di sini udah berani kurang ajar!” ucap salah seorang warga dengan suara meninggi, membuat suasana semakin memanas.