Jos889 News - Bung Towel memberikan tanggapan tegas terkait kasus dugaan match fixing yang melibatkan wasit Eko Agus, yang memimpin pertandingan perempat final PON antara Aceh dan Sulawesi Selatan. Dalam pandangannya, situasi ini mencerminkan lemahnya sanksi terhadap tindakan yang merugikan integritas olahraga.

Bung Towel menyoroti bahwa wasit Eko Agus, meskipun hanya memiliki lisensi C, tetap diberikan tanggung jawab untuk memimpin pertandingan penting tersebut. Ia mempertanyakan keputusan penyelenggara yang memilih wasit dengan latar belakang seperti itu untuk memimpin pertandingan krusial. Menurutnya, hal ini menunjukkan kurangnya perhatian pada pemilihan wasit yang kompeten dan berintegritas.

Terkait dugaan match fixing, Bung Towel menekankan bahwa denda yang dijatuhkan, yaitu -3 poin dan uang sebesar 150.000.000, tidak cukup untuk membuat wasit atau pihak-pihak lain takut untuk melakukan kecurangan. Ia berpendapat bahwa sanksi yang diberikan terlalu ringan dan tidak memberikan efek jera bagi pelaku. "Jika hanya dengan denda tersebut mereka masih bisa beroperasi, bagaimana bisa kita berharap ada perbaikan dalam integritas pertandingan?" ujarnya.

Lebih lanjut, Bung Towel menyatakan bahwa untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap sistem pertandingan, perlu ada reformasi menyeluruh terhadap regulasi dan pengawasan wasit. Ia mendorong agar pihak berwenang lebih serius dalam menangani kasus-kasus seperti ini agar tidak terulang di masa depan.

Tanggapan Bung Towel ini menyoroti pentingnya menjaga integritas olahraga dan mendorong semua pihak untuk bersikap lebih tegas dalam menghadapi praktik-praktik curang yang merusak dunia olahraga.