Jos889 News - Sebuah kecelakaan tragis terjadi di kawasan Babatan, Wiyung, Surabaya, ketika seorang balita berusia 3 tahun tercebur ke dalam selokan yang meluap dan hanyut terbawa arus pada Selasa sore. Kejadian ini terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan saluran drainase yang sudah penuh air meluap ke jalanan.
Menurut informasi dari saksi mata, peristiwa itu bermula saat balita tersebut bermain di sekitaran rumah orang tuanya, yang terletak tidak jauh dari saluran selokan sweet bonanza dice demo . Tanpa disadari, balita tersebut berjalan terlalu dekat dengan bibir selokan yang meluap akibat hujan lebat. Akibat derasnya arus, sang balita tiba-tiba terjatuh dan hanyut terbawa air yang deras.
"Saat hujan deras tadi, saya melihat anak itu sedang bermain di dekat selokan. Tiba-tiba, dia terjatuh dan hanyut begitu saja. Airnya sangat deras," kata Siti Aminah, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Warga sekitar yang melihat kejadian itu langsung bergegas berlari untuk mencoba menolong, namun karena arus air yang begitu kuat, mereka kesulitan untuk menjangkau balita tersebut. Tim SAR (Search and Rescue) dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya segera tiba di lokasi dan melakukan pencarian.
Kepala BPBD Surabaya, Sutrisno, mengonfirmasi bahwa tim penyelamat telah melakukan pencarian dengan menggunakan perahu dan alat penyelamat lainnya. "Kami menerima laporan segera setelah kejadian, dan tim kami langsung turun untuk melakukan pencarian. Namun, karena kondisi cuaca buruk dan arus yang sangat kuat, pencarian agak terhambat," ujar Sutrisno.
Setelah sekitar dua jam pencarian, petugas akhirnya menemukan balita tersebut tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun, sayangnya, balita malang itu dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Keluarga korban yang tampak terpukul atas kejadian ini mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam. "Kami tidak menyangka kejadian ini akan terjadi. Anak saya hanya bermain sebentar di luar, tapi dia sudah pergi," ujar ibu korban, dengan mata berkaca-kaca.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi saluran air dan drainase yang kerap kali meluap saat musim hujan. Warga Babatan pun mengimbau agar pemerintah setempat melakukan perbaikan terhadap saluran air yang tidak terawat dengan baik, terutama di kawasan padat penduduk.
Pemerintah Kota Surabaya, melalui Dinas Pekerjaan Umum, segera merencanakan pengecekan dan perbaikan sistem drainase di wilayah-wilayah rawan banjir seperti Babatan. "Kami akan memperhatikan saluran drainase yang ada di daerah ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Surabaya, Rudianto.
Insiden ini juga menjadi pengingat penting bagi orang tua dan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem dan saluran drainase yang meluap, terutama di daerah yang tidak memiliki penghalang atau penutup di sekitar selokan.