Jos889 News - Wisata air terjun Tumpak Sewu, yang dikenal sebagai salah satu destinasi alam paling indah di Indonesia, ternoda oleh laporan adanya pungutan liar (pungli) yang meresahkan para pengunjung. Kejadian ini mencuat pada Selasa (18/12) setelah beberapa wisatawan melaporkan praktik pungli yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab di area wisata tersebut.

Menurut keterangan sejumlah pengunjung, pungli terjadi saat mereka hendak memasuki area parkir atau menggunakan fasilitas tertentu. Oknum-oknum tersebut meminta uang tambahan di luar tiket resmi dengan alasan yang tidak jelas. Besaran pungutan berkisar antara Rp10.000 hingga Rp50.000 per orang.

“Kami sudah membayar tiket masuk, tetapi masih diminta uang tambahan untuk parkir dan alasan lain yang katanya untuk kebersihan. Kalau tidak bayar, kami tidak diizinkan masuk,” ujar Lina, salah satu wisatawan asal Surabaya.

Pihak pengelola wisata Tumpak Sewu mengaku belum mengetahui adanya praktik pungli ini secara resmi. Kepala pengelola, Budi Santoso, menyatakan bahwa mereka akan segera melakukan investigasi internal. “Kami tidak pernah menginstruksikan pungutan tambahan di luar tiket resmi. Jika terbukti, kami akan mengambil tindakan tegas terhadap pelakunya,” tegas Budi.

Sementara itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang juga menyatakan slot demo 5 rabbit keprihatinannya atas kejadian ini. Kepala Dinas Pariwisata, Rini Handayani, menyebut bahwa praktik pungli mencoreng citra pariwisata daerah. “Kami akan bekerja sama dengan pihak keamanan untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Wisatawan harus merasa nyaman dan aman saat berkunjung ke Tumpak Sewu,” katanya.

Kapolsek setempat, AKP Wahyu Triyono, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan pungli tersebut. “Kami sedang mengumpulkan bukti dan memeriksa sejumlah saksi. Jika ada pihak yang terbukti melakukan pungli, kami tidak akan segan-segan mengambil langkah hukum,” ujarnya.

Kabar ini menimbulkan kekhawatiran bagi wisatawan, terutama mereka yang datang dari luar daerah. Beberapa pengunjung mengaku merasa dirugikan dan mempertimbangkan untuk tidak kembali ke Tumpak Sewu jika masalah ini tidak segera diselesaikan.

“Air terjunnya sangat indah, tetapi kejadian ini membuat pengalaman wisata jadi kurang menyenangkan. Kami berharap pemerintah segera turun tangan,” kata Rudi, wisatawan asal Jakarta.

Untuk sementara, Dinas Pariwisata mengimbau wisatawan agar lebih berhati-hati dan memastikan hanya membayar tiket resmi yang dikeluarkan oleh pengelola. Jika menemukan praktik pungli, wisatawan diharapkan segera melapor kepada pihak pengelola atau aparat setempat.

Tumpak Sewu, yang selama ini menjadi kebanggaan Lumajang, diharapkan dapat kembali menjadi tempat wisata yang bebas dari praktik merugikan seperti pungli. Pemerintah daerah berjanji untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan dengan mengambil langkah tegas dan meningkatkan pengawasan di area wisata tersebut.