Jos889 News - wilayah Sukabumi, Jawa Barat, diguyur hujan lebat sejak sore hari, yang mengakibatkan banjir bandang di beberapa titik. Intensitas hujan yang sangat tinggi menyebabkan aliran sungai dan saluran air tidak mampu menampung debit air yang datang dengan cepat, sehingga air meluap ke pemukiman, merendam jalan, dan menghanyutkan berbagai benda yang ada di sekitar area yang terdampak. Kejadian ini menambah deretan bencana alam yang kerap terjadi selama musim hujan di daerah tersebut, yang dikenal rawan terhadap banjir akibat topografi yang berbukit dan banyaknya aliran sungai kecil yang tersebar di berbagai wilayah.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi Menurut warga setempat, hujan turun dengan sangat deras disertai dengan angin kencang yang berlangsung selama beberapa jam tanpa henti. Di beberapa daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi, air mulai mengalir deras ke arah pemukiman warga. Salah satu daerah yang terdampak parah adalah Kecamatan Cicurug, yang merupakan kawasan yang berbatasan langsung dengan aliran Sungai Cimandiri, sungai terbesar di wilayah tersebut.
Kehadiran curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan volume air di sungai dan saluran drainase meluap, terutama di kawasan-kawasan yang lebih rendah. Air dari hulu sungai dengan cepat bergerak ke hilir, menghanyutkan material tanah, batu, dan sampah yang terbawa aliran air, sehingga menciptakan banjir bandang yang menerjang pemukiman warga dan fasilitas umum.
Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai mengatakan bahwa mereka sudah terbiasa dengan hujan yang kadang turun deras, namun kali ini situasinya berbeda. "Biasanya air hanya menggenang sedikit, tapi tadi malam air datang begitu cepat, seperti gelombang besar, sampai rumah saya terendam," kata Pak Sigit, seorang warga yang tinggal di daerah Kecamatan Cicurug.
Penyebab utama dari banjir bandang ini adalah buruknya sistem drainase di beberapa titik, ditambah dengan curah hujan yang sangat tinggi. Air yang tidak dapat tertampung di saluran air atau sungai, dengan cepat meluber ke jalan-jalan dan rumah-rumah warga. Saksi mata mengungkapkan bahwa air mulai naik dengan sangat cepat, dalam hitungan menit, sudah mencapai ketinggian 1 hingga 2 meter di beberapa titik.
Banjir bandang ini membawa dampak besar, tidak hanya bagi warga yang terdampak langsung,bermain demo legacy of kong megaways tetapi juga bagi infrastruktur di sekitar area yang dilalui. Sejumlah pemukiman warga di sepanjang aliran Sungai Cimandiri dan anak-anak sungainya mengalami kerusakan parah akibat banjir yang datang begitu cepat. Rumah-rumah dengan lantai dasar yang rendah terendam air, menghancurkan sebagian besar perabotan rumah tangga dan barang-barang berharga milik warga. Beberapa warga bahkan terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari ancaman banjir susulan.
"Air datang begitu cepat, bahkan tak sempat kami menyelamatkan barang-barang. Kami hanya bisa membawa anak-anak ke tempat yang lebih tinggi, sementara rumah kami terendam," ujar Ibu Rita, salah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan yang terdampak. Ibu Rita menceritakan bahwa air naik sangat cepat dalam waktu sekitar 20 menit, memaksa seluruh keluarganya untuk bergegas mencari tempat yang aman.
Selain rumah, sejumlah fasilitas umum juga terdampak. Jalan-jalan utama yang menghubungkan beberapa kecamatan di Sukabumi menjadi terendam, menyebabkan kemacetan parah dan memperlambat proses evakuasi. Di beberapa titik, kendaraan yang terjebak banjir dilaporkan mengalami kerusakan atau terhenti karena jalan yang tidak dapat dilalui. Banjir juga merusak fasilitas publik lainnya seperti jembatan, sekolah, dan kantor pemerintah yang berada di kawasan yang terendah.
Sungai Cimandiri yang meluap membawa material tanah dan sampah dari hulu sungai, menyebabkan tanah longsor di beberapa titik sepanjang aliran sungai. Longsoran tanah ini menambah parah situasi di wilayah yang sudah terendam air. Tidak hanya di sekitar bantaran sungai, banjir bandang juga merambah ke jalan raya dan pemukiman yang cukup jauh dari aliran sungai utama, akibat terbawa aliran air yang deras.