Jos889 News - Aksi anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan anggota perguruan silat terjadi di Kota Kediri, Jawa Timur, pada Minggu malam (27/10/2024). Kelompok tersebut diduga terlibat dalam penjarahan sebuah toko di kawasan pusat kota, dan aksi mereka berujung pada keributan dengan warga setempat yang berusaha mencegah tindakan tersebut.
Insiden ini berawal ketika sekelompok orang berseragam hitam, yang diduga pendekar silat dari salah satu perguruan, mendatangi sebuah toko kelontong dan diduga mulai melakukan aksi penjarahan. Warga sekitar yang menyadari kejadian tersebut berusaha melaporkannya kepada pihak berwajib dan mencoba menghalangi aksi gates of olympus demo para pelaku. Namun, upaya warga ini malah memicu kemarahan kelompok tersebut.
"Saat kami berusaha menegur mereka, mereka malah semakin beringas dan menyerang warga dengan tangan kosong dan senjata tumpul," ujar salah satu saksi mata, Yanto (35), yang juga menjadi korban dalam insiden tersebut. Beberapa warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat dipukul dan ditendang oleh para pelaku.
Situasi sempat memanas hingga akhirnya aparat kepolisian datang ke lokasi kejadian untuk meredam keributan dan membubarkan kelompok tersebut. Polisi berhasil mengamankan beberapa anggota kelompok yang terlibat dalam insiden tersebut untuk diperiksa lebih lanjut di Polres Kediri.
Kapolres Kediri, AKBP Agus Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki insiden ini dengan serius. "Kami tidak akan mentolerir tindakan kekerasan dan penjarahan seperti ini. Beberapa pelaku sudah kami amankan dan saat ini dalam proses pemeriksaan. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan segera melapor jika ada hal-hal yang mencurigakan," kata Kapolres.
Selain penjarahan dan tindak kekerasan, aksi ini menyebabkan kerugian materiil bagi pemilik toko yang mengaku barang-barang dagangannya habis dijarah oleh kelompok tersebut. "Saya hanya bisa pasrah saat mereka mengacak-acak toko saya. Kerugian saya mencapai jutaan rupiah," ungkap Hartono (50), pemilik toko yang menjadi korban penjarahan.
Masyarakat Kota Kediri merasa resah dengan insiden tersebut dan berharap pihak berwenang bisa segera menindak tegas para pelaku. Sejumlah warga mendesak agar dilakukan patroli keamanan yang lebih ketat di kawasan tersebut, terutama saat malam hari, guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Pihak perguruan silat yang diduga terlibat belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini. Namun, beberapa tokoh masyarakat dan sesepuh perguruan berharap agar anggotanya tidak bertindak di luar batas dan tetap menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitar.
Aksi anarkis ini menjadi catatan buruk dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kediri. Masyarakat berharap ada tindakan tegas dari pihak kepolisian untuk memastikan rasa aman kembali di lingkungan mereka.