Jos889 News - Duka mendalam menyelimuti keluarga dan warga Desa Mamba, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, setelah seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) meninggal dunia akibat terjangkit rabies. Anak tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah dua bulan berjuang melawan infeksi yang timbul akibat gigitan anjing peliharaan.

Insiden tragis ini bermula sekitar dua bulan lalu, ketika korban yang berusia 9 tahun digigit oleh anjing peliharaan keluarganya. Menurut keterangan keluarga, awalnya gigitan tersebut tidak tampak parah, sehingga orang tua korban tidak segera membawanya ke pusat kesehatan. Namun, setelah beberapa minggu, korban mulai menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan seperti demam tinggi, sulit menelan, dan kerap mengalami kejang-kejang.

“Kami tidak menyangka kondisinya akan menjadi serius seperti ini. Awalnya hanya luka kecil, tapi kemudian dia mulai terlihat takut terhadap air dan sering menangis kesakitan,” ujar salah satu kerabat korban dengan nada sedih.

Setelah mengetahui adanya gejala-gejala tersebut, korban kemudian dibawa ke puskesmas terdekat. Pihak medis segera mencurigai bahwa korban terinfeksi rabies dan merujuknya ke rumah sakit rujukan di Kota Ruteng. Di sana, korban menerima perawatan intensif. Sayangnya, kondisi korban terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada Kamis.

Dr. Maria Oktaviani, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, menjelaskan bahwa kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat tentang bahaya rabies. “Rabies adalah penyakit yang sangat mematikan, terutama jika tidak ditangani sejak awal. Kami sangat menyarankan agar setiap orang yang mengalami gigitan hewan segera memeriksakan diri dan menerima vaksin anti-rabies untuk pencegahan,” katanya dalam keterangannya. vs20gatotgates

Pihak Dinas Kesehatan Manggarai juga berencana melakukan vaksinasi massal terhadap hewan peliharaan di sekitar Desa Mamba untuk mencegah penyebaran rabies lebih lanjut. Langkah ini diambil mengingat beberapa kasus gigitan anjing yang dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir di wilayah tersebut.

Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari masyarakat sekitar. Warga berharap agar pemerintah dapat memberikan edukasi lebih lanjut tentang bahaya rabies dan pentingnya vaksinasi terhadap hewan peliharaan.

“Saya berharap tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban seperti ini. Semoga semua warga dapat lebih waspada terhadap penyakit rabies ini,” ujar salah satu tokoh masyarakat Desa Mamba.

Keluarga korban kini masih berduka atas kepergian sang anak yang mendadak. Masyarakat sekitar turut memberikan dukungan dan doa agar keluarga diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi warga lainnya untuk lebih memperhatikan kesehatan hewan peliharaan mereka dan segera mencari bantuan medis jika terjadi gigitan.